Perempuan Sudut Kalisat
by
tamasja
- Desember 11, 2025
Warung WIB Jember, 11 Desember 2025
ENTAH bagaimana garis sejarah kolektif Sudut Kalisat bila tak ada sentuhan pemikiran para perempuannya. Mungkin ia akan berbeda, mungkin lebih maskulin, emosional, tak ada lentik gemulai tarian, sedikit bunga, tak ada zumba, dan mungkin tak akan lahir kaos kolektif 'batuan berkisah' warna pink di tahun 2023. Sayang kini warna itu telah dilekatkan dengan citra politik lokal Jember.
Sejak Kalisat Tempo Dulu 8 Batuan Berkisah, para perempuan di kolektif menjadi semakin banyak lagi, seperti tak terbendung. Mereka bahkan punya kamar khusus cewek di ruang ingatan. Foto di atas hanya segelintir saja perempuan-perempuan kolektif Sudut Kalisat, masih banyak lagi lainnya. Belum lagi para pasukan kecil seperti Hana kecil, Rere, Levi, hingga Arunika.
Dapat dibayangkan bagaimana riuh riangnya suasana Sudut Kalisat dalam seribu hari terakhir. Saya hanya berharap mereka tidak datang bulan bersamaan.
Hari ini kami berlama-lama di sebuah warung dengan nama unik. WIB, singkatan dari warung, ikan, burung. Si pemilik, Gama namanya, vokalis band indie Jember 'Di atas Hari,' dia memang menyukai ikan dan burung. Ketika berkumpul di WIB itulah baru saya sadari, di antara mereka hanya saya dan Bagus Selokan Belakang yang laki-laki. Keren.
Selama di WIB Jember, kami melakukan zoom meeting dengan pihak Helpdesk DI. Rama dan Iqbal tak bisa merapat di warung sebab Kalisat diguyur hujan. Lagipula, ketika saya dan Hana berangkat duluan ke Jember kota, Iqbal masih tertidur pulas. Saya membangunkannya. Sejak kemarin dia tidur nyaman sekali, seperti kecapekan. Mungkin dia mikirin penyelenggara negara yang sedang carut-marut ini.
Saya tak ikut nge-zoom sebab menemani mahasiswi Politeknik Negeri Jember Prodi D3 Bahasa Inggris yang sedang melakukan tugas akhir. Mereka adalah Andin dan Tya.
Dari perjumpaan yang panjang sore tadi, muncul ide untuk masak bersama malam ini. Zuhana AZ titip ke Resty untuk belanja bahan-bahan. Lebih baik titip ke Resty daripada harus menunggu pasar tradisional Kalisat berdenyut, masih dini hari nanti. Tapi rupanya Resty malam ini sedang pacaran, dia juga berkabar bila tak menemukan bahan-bahan belanjaan yang dimaksud. Resty memang selalu keren. Pasti ujung-ujungnya belanja di Toko Adien di desa Ajung, Kalisat.
Karin pulang duluan ke ruang ingatan. Sudah dua malam dia ada di kampus untuk urus skripsinya. Qorry 'Aina Damayanti kirim pesan kalau dia sedang terjebak hujan di tepi jalan.
Hari yang asyik penuh cerita. Sehat-sehat semuanya.






